4 Alasan Seseorang Tidak Mau Minta Bantuan Psikolog

4 Alasan Seseorang Tidak Mau Minta Bantuan Psikolog - GenPI.co
ilustrasi tak mau ke psikolog. foto: envato elements

GenPI.co - Masyarakat Indonesia saat ini masih tak memiliki minat untuk berkonsultasi ke psikolog mengenai masalah yang dialami.

Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi penderita depresi di Indonesia sebesar 6,1% pada 2018.

Psikolog dari aplikasi konseling online, Riliv, Della Nova Nusantara mengatakan bahwa angka tersebut meningkat pada 2021 akibat adanya pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Pengamat Sebut Mental DPR Bagai Raja di Atas Keset Rakyat

“Pandemi covid-19 membuat masyarakat lebih mungkin untuk terkena gangguan mental. Namun, masih ada orang-orang yang tidak ingin atau mampu pergi ke psikolog,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/8).

Cari tahu empat hambatan berikut ini yang bisa berimbas dengan keengganan untuk pergi ke psikolog versi RIliv.

BACA JUGA:  3 Tipe Ayah yang Pengaruhi Perkembangan Mental Anak

1. Stigma sosial di masyarakat

Sejak lama, masyarakat Indonesia menganggap gangguan jiwa sebagai sesuatu yang tabu, karena menyimpang dari norma sosial.

BACA JUGA:  Cara Sehat Jaga Hubungan dan Mental dengan Kampanye Breaktime

Namun, gangguan mental bukanlah hal yang tabu atau aib. Sma seperti saat fisik, mental manusia juga bisa lelah, terluka, dan butuh perawatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya