Covid-19 Bikin Daya Ingat dan Kecerdasan Menurun, Ini Studinya!

Covid-19 Bikin Daya Ingat dan Kecerdasan Menurun, Ini Studinya! - GenPI.co
Ilustrasi wanita yang terpapar Covid-19. Foto: Stokete/elementsenvato

GenPI.co - Penurunan kecerdasan dan daya ingat disebut-sebut sebagai salah satu gejala long covid yang dialami sebagian orang.

Studi yang diterbitkan oleh The Lancet menemukan adanya gejala long covid yang paling umum enam bulan setelah infeksi.

Keluhannya termasuk kelelahan dan masalah kognitif, tak terkecuali brain fog atau kabut otak. 
 
Dr. Devia Irine Putri menjelaskan, sudah banyak peneliti yang mengatakan bahwa Covid-19 dapat memengaruhi cara kerja otak pasien setelah sembuh. 
 
Salah satu yang banyak dilaporkan yaitu brain fog.

BACA JUGA:  Pasien Covid-19 Bisa Hitung Napas untuk Deteksi Saturasi

“Salah satu gejala long covid yaitu munculnya brain fog atau perkabutan otak, yang bisa menyebabkan keluhan pada pasien Covid-19 seperti sulit berkonsentrasi dan menurunnya daya ingat,” ucap dr. Devia. 
 
Dilansir dari WebMD, para peneliti di Inggris menganalisis data dari 81.337 orang yang mengikuti Great British Intelligence Test pada tahun 2020.

Sekitar 13.000 orang melaporkan telah tertular COVID-19 dan 275 orang di antaranya menyelesaikan tes sebelum dan setelah infeksi.

BACA JUGA:  Setelah Sembuh dari Covid-19, Apa yang Perlu Diperhatikan, Dok?

Hasilnya, mereka yang sebelumnya terinfeksi virus corona merasa lebih susah mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemecahan masalah, penalaran, dan perencanaan tata ruang. 
 
Dari hasil tes tersebut, peneliti menilai buruknya penurunan fungsi kognitif tampaknya berhubungan dengan seberapa parah infeksi terjadi. 
 
Para peneliti mengatakan subjek yang telah menggunakan ventilator saat sakit menunjukkan efek terbesar. 
 
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan oleh JAMA Network Open menunjukkan infeksi COVID-19 memiliki efek pada memori, bahkan pada pasien dengan gejala ringan. 
 
Penelitian ini dilakukan oleh Arne Søraas, Ph.D., dari Oslo University Hospital di Norwegia. 
 
Ia bersama rekannya dengan merekrut subjek sebanyak 13.001 orang dewasa yang terindikasi Covid-19 pada 1 Februari sampai 15 April 2020. 
 
Subjek dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, mereka yang positif Covid-19 dengan infeksi relatif ringan dan tidak dirawat di rumah sakit. 
Kedua, individu yang dinyatakan negatif Covid-19. 
 
Ketiga, individu dari populasi umum yang dipilih secara acak. 
 
Seluruh partisipan survei mengisi kuesioner di awal dan 8 bulan kemudian. 
 
Kuesioner berisi gangguan memori dan masalah kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan.

Dari hasil penelitian, ditemukan 11 persen subjek yang terinfeksi virus corona memiliki masalah memori setelah 8 bulan infeksi. 
 
Sementara, subjek yang negatif hanya 4 persen yang mengalami masalah memori. 
 
Kemudian, pada kelompok ketiga yaitu peserta yang dipilih secara acak hanya terjadi 2 persen penurunan masalah memori. (klikdokter)

BACA JUGA:  Hendak Melahirkan Tapi Terpapar Covid? Nih Saran Dokter

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya