Eks Direktur WHO Tanggapi Luhut: Indikator Kematian itu Penting

Eks Direktur WHO Tanggapi Luhut: Indikator Kematian itu Penting - GenPI.co
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (FOTO: ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Intvestasi)

Pada awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kata Tjandra, jumlah yang meninggal dalam sehari berjumlah 491 jiwa.

"Jadi angka kematian pada 10 Agustus adalah empat kali angka hari pertama awal PPKM darurat," katanya.

Tjandra menambahkan indikator angka kematian per 100 ribu penduduk per pekan, merupakan salah satu variabel dalam penentuan PPKM level 4, 3, 2 dan 1 yang saat ini sedang dipakai.

BACA JUGA:  Angka Kematian Akibat Covid-19 di Yogyakarta Tembus 4 Ribu Kasus

"Ketentuan ini sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah menghapus angka kematian dalam indikator penanganan Covid-19.

BACA JUGA:  WHO: Kematian di Indonesia Paling Signifikan Sebulan Ini

Dengan dikeluarkannya angka kematian, maka ada 26 kota dan kabupaten yang level PPKM-nya turun dari level 4 menjadi level 3.

Pernyataan itu disampaikan Luhut saat mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8).(ANT)

BACA JUGA:  Media Turki Soroti Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia, Jleb!

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya