Lapor Covid-19: Hapus Angka Kematian Bukan Sikap Tanggung Jawab

Lapor Covid-19: Hapus Angka Kematian Bukan Sikap Tanggung Jawab - GenPI.co
Ilustrasi - Proses pemakaman jenazah positif COVID-19 di sebuah desa di Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (6/9/2020). (FOTO: ANTARA/Syifa Yulinnas)

GenPI.co - Tim Laporan Warga dari Lapor Covid-19, Yemiko Heppy mengatakan akurasi terkait laporan Covid-19 dari pemerintah pusat kerap dikeluhkan masyarakat berdasarkan laporan yang dihimpun dari sejumlah sumber media sosial.

"Perihal akurasi data Covid-19 ini kita menerima beberapa laporan, walaupun tidak terlalu banyak jumlahnya," katanya.

Berdasarkan catatan Lapor Covid-19, ada selisih data kematian antara situs yang dikelola pemerintah provinsi dengan rilis Kemenkes RI.

BACA JUGA:  Sekolah Nekat Tatap Muka, Lapor Covid-19: Pemerintah Harus Tegas

"Untuk bulan Juli 2021 saja, ada 19.000 data kematian yang dilaporkan pemda tidak tercatat oleh pemerintah pusat. Kemana datanya?," katanya.

Lapor Covid-19 juga menemukan sejumlah wilayah dengan selisih angka kematian terbesar yang terjadi pada Sabtu (7/8/21). Daerah tersebut di antaranya Jawa Tengah dengan selisih 9.662 orang, Jawa Barat selisih 6.215 orang.

BACA JUGA:  Catat! WHO Umumkan 3 Obat Baru Covid-19, Pasti Cepat Sembuh

"Selisih itu juga terjadi di Yogyakarta, Papua, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah," katanya.

Yemiko mendesak agar pemerintah tidak mengabaikan data kematian sebagai indikator evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

BACA JUGA:  PUPR Siapkan 33 RS Darurat Covid, Termasuk Gandeng Waskita Karya

"Data kematian adalah indikator dampak dan skala pandemi yang perlu diketahui warga agar tidak abai risiko," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya