IDI Usulkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Ini Sebabnya

IDI Usulkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Ini Sebabnya - GenPI.co
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) memastikan penerimaan bansos tepat sasaran di Kelurahan Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, Senin (19/7/2021). (FOTO: ANTARA/HO-Kemensos)

GenPI.co - Pemerintah perlu menyiapkan skenario penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk umum.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto mengatakan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster tersebut perlu diberikan kepada masyarakat.

Sebab bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi pada Januari hingga April 2021, antibiodinya terhadap virus tersebut mulai menurun.

BACA JUGA:  Terpapar Covid-19, dr Tommy Meninggal Dunia, IDI Bilang Begini

"Kami usulkan juga ada skenario kedua, apabila itu (target vaksinasi) tidak tercapai, sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," ujar Slamet Budiarto dilansir dari Ayobandung.com.

Ia menjelaskan, seandainya setiap harinya pemerintah dapat menyuntikkan 600 ribu dosis vaksin, setidaknya butuh tujuh hingga delapan bulan setelahnya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

BACA JUGA:  NasDem Minta Polri Selidiki Gerakan Dukung Taliban di Indonesia

Hal tersebut perlu diantisipasi pemerintah, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.

"Sesuai analisa kami, vaksin ini dalam waktu enam bulan sampai 12 bulan ini sudah harus dilakukan booster. Sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksin tidak tercapai," ujar Slamet.

BACA JUGA:  Suara Lantang IDI Soal Sikap Pemerintah Tangani Covid-19

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 92 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan ke masyarakat per Rabu (25/8/21).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya