
Berdasarkan studi populasi Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, migrain memiliki prevalensi sebesar 22,4 persen di Indonesia.
Kondisi ini merupakan nyeri kepala tipe kronis dengan gejala keluhan yang sama berulang-ulang.
Migrain biasa menyerang usia produktif dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja sampai 80 persen, sehingga berpotensi untuk memengaruhi kualitas hidup, perekonomian, serta pendidikan secara global.
BACA JUGA: Jika Minum Obat Tak Bisa Redakan Migrain, Segera Akupunktur
Serangan nyeri kepala migrain bersifat spesifik, paroksismal atau mendadak, dan terkadang dibarengi adanya kilatan cahaya di depan mata.
Menurut Newanda, migrain hanya dapat diobservasi oleh dokter yang memeriksa pasien baik sebelum maupun sesudah serangan. (ant)
BACA JUGA: Biar Migrain Tidak Gampang Kumat, Kamu Wajib Hindari 3 Makanan
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News