Media Sosial Memperburuk Rasa Insecure

Media Sosial Memperburuk Rasa Insecure - GenPI.co
Ilustrasi wanita bermain media sosial. (elements envato/By fentonroma)

GenPI.co - Media sosial telah memperburuk rasa tidak aman. Sering dikatakan bahwa media sosial memberikan tekanan pada masyarakat, terutama generasi muda untuk memenuhi standar yang mustahil.

Persona digital harus terlihat baik dan memiliki kehidupan yang luar biasa bersemangat, sehingga memamerkan liburan, pengalaman menarik, dan kesuksesan apa pun, sambil menyembunyikan semua hal buruk.

Kita memproyeksikan citra diri yang dapat dipasarkan, tetapi ini bukan karena narsis.

BACA JUGA:  Peneliti Ungkap Aktivitas Media Sosial Bisa Menunjukkan Depresi

Dilansir Psychology Today, bermegah atas kesuksesan dan menyembunyikan kegagalan karena kita merasa tidak aman.

Ketidakamanan inilah yang mendorong kita untuk mencoba meningkatkan citra yang dimiliki tentang diri sendiri dan kehidupan yang dijalani.

BACA JUGA:  Memiliki Anak Perempuan yang Aktif Bermain Media Sosial, Ini 3 Saran untuk Orang Tua

Jika kita mendapat reaksi positif setelah memposting foto pengalaman terkini, atau mendeskripsikan peristiwa penting, reaksi ini akan menegaskan bahwa apa yang dipamerkan memang positif dan berharga.

Hal itu sampai batas tertentu dapat mengimbangi rasa tidak aman dan untuk sementara waktu akan membantu melupakan beberapa aspek yang kurang menarik dalam hidup.

BACA JUGA:  Membimbing Anak yang Aktif Menggunakan Media Sosial Menjadi Tantangan Orang Tua

Masalahnya, tentu saja, semua orang juga melakukan hal yang sama, jadi kita terus-menerus meningkatkan rasa tidak aman satu sama lain dalam lingkaran setan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya