Inggris Tengah Berjuang Menangani Kasus Batuk Rejan, Ahli Kesehatan Beber Gejalanya

Inggris Tengah Berjuang Menangani Kasus Batuk Rejan, Ahli Kesehatan Beber Gejalanya - GenPI.co
Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menerima laporan mengenai 636 kasus batuk rejan di Inggris dan Wales. Foto: envato elements/wutzkoh

GenPI.co - Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menerima laporan mengenai 636 kasus batuk rejan di Inggris dan Wales sejauh ini pada tahun 2024. 

Dilansir Daily Mail, jumlah ini menandai jumlah korban jiwa terbesar dalam tiga minggu pertama tahun ini sejak pencatatan serupa dimulai, dengan angka dua setengah kali lebih besar dibandingkan sebelum pandemi.

Lonjakan virus yang menyebabkan batuk sulit dihilangkan ini terjadi di tengah merosotnya tingkat vaksinasi.

BACA JUGA:  Pengering Rambut Disebut Bisa Meredakan Batuk Kronis, Benarkah?

Penggunaan suntikan enam-dalam-satu, yang diberikan kepada bayi dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, berada pada titik terendah sepanjang masa.

Para ahli hari ini memperingatkan bahwa lonjakan tersebut merupakan sebuah peringatan dan mendesak UKHSA untuk menemukan cara baru untuk mendorong orang tua agar memvaksinasi bayi.

BACA JUGA:  Pneumonia Jangan Dianggap Batuk Biasa, Waspadai Gejala pada Balita

Pejabat kesehatan memperingatkan bahwa infeksi ini pada awalnya sulit dibedakan dari pilek, dengan gejala pertama biasanya berupa pilek dan sakit tenggorokan.  

Namun sekitar seminggu kemudian, penderita mungkin mengalami serangan batuk yang berlangsung beberapa menit, kesulitan bernapas setelah batuk, dan mengeluarkan suara 'teriakan' di antara batuk. 

BACA JUGA:  Lebih Aman dan Manjur, 5 Bahan Alami untuk Mengobati Batuk Kering

Tanda-tanda pertusis lainnya, seperti yang dikenal secara medis, termasuk keluarnya lendir kental yang dapat menyebabkan muntah dan wajah menjadi merah. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya