GenPI.co - Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan bahwa program kendaraan listrik berbasis baterai merupakan bagian transisi energi.
Menurut Rida Mulyana, pengembangan kendaraan listrik dan infrastrukturnya pada akhirnya akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) yang dengan sendirinya menghemat devisa.
Transformasi ini memang tidak mudah, namun dengan pengalaman dan daya saing Pertamina hal ini dapat diwujudkan dan Pertamina nanti dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan infrastruktur kendaraan listrik
BACA JUGA: Mobil Listrik Bikinan UGM Juara Formula Bharat India
"Kami menghargai usaha dari Pertamina untuk melakukan transformasi bisnis sebagai respons perkembangan global," ujar Rida Mulyana.
Pertamina bersama Balai Besar Teknologi Konversi Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TKE-BPPT) baru-baru ini telah membangun dua SPKLU.
BACA JUGA: Wah, Nissan Leaf Mobil Listrik Termurah, Rp 200 Jutaan
Dua SPKLU yang berlokasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Lenteng Agung dan MT Haryono, Jakarta.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan sebagai BUMN yang masih menjalankan bisnis didominasi energi fosil.
BACA JUGA: Otomotif Korsel Hyundai Luncurkan Mobil Listrik EV6
Maka transformasi Pertamina harus dijalankan secara signifikan dan cepat. Komitmen transisi energi juga harus dilakukan secara serius dan melibatkan program yang sangat masif.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News