
GenPI.co - Para pejabat Maroko bertekad untuk mempertahankan peran negara sebagai raksasa pembuat mobil dengan bersaing dalam proyek kendaraan listrik.
Dilansir AP News, namun apakah salah satu dari sedikit kisah sukses industrialisasi di Afrika dapat tetap kompetitif seiring transisi produksi mobil di seluruh dunia ke kendaraan listrik dan semakin bergantung pada otomatisasi masih harus dilihat.
Lebih dari 250 perusahaan yang memproduksi mobil atau komponennya saat ini beroperasi di Maroko, di mana industri otomotif kini menyumbang 22% dari produk domestik bruto dan ekspor sebesar USD 14 miliar.
BACA JUGA: Pameran Otomotif Beijing Mencerminkan Visi China untuk Mobil Masa Depan
Produsen mobil Perancis Renault, perusahaan swasta terbesar di negara itu, menyebut Maroko sebagai “tanah Sandero” karena memproduksi hampir seluruh subkompak Dacia Sanderos di sana.
Tidak terbebani oleh banyak proses checks and balances yang dilakukan oleh demokrasi, pemerintah memberi tahu perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan outsourcing produksi ke lokasi yang lebih murah agar mereka bisa mendapatkan persetujuan untuk pabrik baru dan menyelesaikan konstruksi hanya dalam waktu lima bulan.
BACA JUGA: 3 Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung Terkait Kasus Korupsi Timah
“Kami tidak mengekspor satu mobil pun 15 tahun lalu. Sekarang ini adalah sektor ekspor pertama di negara ini,” kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ryad Mezzour dalam wawancara dengan The Associated Press.
Mezzour mengatakan Maroko telah membedakan dirinya dari tujuan outsourcing lainnya dengan memperluas pelabuhan, zona perdagangan bebas, dan jalan raya.
BACA JUGA: PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Darmawan Prasodjo: Dukung Pembinaan Atlet Voli
Pemerintah menawarkan subsidi hingga 35% bagi produsen untuk mendirikan pabrik di daerah pedalaman di luar Tangiers, tempat Renault kini memproduksi Clios serta Dacia Sanderos, kendaraan penumpang paling populer di Eropa, dan segera berencana untuk mulai memproduksi Dacia Joggers hibrida.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News