Pasar Inis, Purworejo

Memaknai Sawah dengan Wiwitan

Memaknai Sawah dengan Wiwitan - GenPI.co
Pasar Inis, destinasi digital besutan GenPI Purworejo menyelenggarakan Wiwitan.

GenPI.co - Destinasi Digital wajib menampilkan atraksi. Dengan begitu pengunjung mau datang menyambanginya. Lalu kembali dengan segenggam kesan. Pasar Inis Purworejo sadar betul akan hal ini. Itu sebabnya pada hari Minggu (31/3), pasar digital besutan GenPI Purworejo itu mengadakan acara Wiwitan. Itu adalah kearifan lokal setempat yang kental dengan dunia pertanian khususnya sawah.

R Purnomo, Juragan Pasar Inis mengatakan, Wiwitan adalah bagian dari kalender tanam di sawah yang terhampar di sekitar Pasar Inis. “Saat musim panen padi, ada sebuah tradisi Wiwitan di mana petani melakukan prosesi doa dan berbagi rizki. Prosesi ini dilakukan sebelum panen raya dimulai," ungkap Purnomo saat dihubungi GenPI.co, Jumat (29/3).

Wiwit sendiri artinya’mulai’, merujuk pada mulainya musim panen padi. Namun sebelum padi dituai, terlebih dahulu diunjukkan  terima kasih dan rasa syukur kepada bumi sebagai sedulur sikep (bumi), dan Dewi Sri ( Dewi Padi) yang diyakini menumbuhkan padi sebelum panen. Tradisi wiwitan ini sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa. Jelang musim panen, petani di daerah pedesaan banyak yang melakukan ritual wiwitan.

"Nah, tradisi ini yang akan dilaksanakan di Pasar Inis Minggu besok,” tambahnya.

Wiwitan dimaknai secara lebih mendalam oleh Pasar Inis. Bahwa sawah harus dianggap sebagai ibu pertiwi yang memberikan kehidupan. Menyelenggarakan Wiwitan di Pasar Inis adalah upaya  memberikan pemahaman kepada pengunjung bahwa sawah  mempunyai nilai lebih.

“Menjadi petani bukanlah pekerjaan yang memalukan, karena kita butuh petani,” tambahnya

Selain larut dalam ritual Wiwitan, pengunjung juga bisa mengikuti workshop pengelolaan sampah. Dijelaskan Purnomo, ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai sampah kepada masyarakat. Sebab pengelola pasar Inis turut merasa prihatin mengenai sampah yang selalu jadi momok dalam dunia pariwisata

“Semakin maju industri wisata semakin besar kemungkinan dampak sampah pada destinasinya. Workshop ini akan kita atur dengan baik agar kita tidak terkesan menggurui pengunjung. Workshop ini nanti lebih kepada berbagi pengalaman dan diselingi pengetahuan tentang pengelolaan sampah,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya