
GenPI.co - Rencana penggabungan dua Kementerian Kabinet Presiden Jokowi menuai beragam respons. Tak sedikit publik yang mulai setuju atau bahkan masih bingung dengan keinginan tersebut.
Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset, Teknologi (Kemenristek) rencananya akan menjadi satu lembaga yaitu Kemendikbud Ristek.
Pengamat pendidikan Totok Soefijanto menilai, langkah tersebut bisa baik atau buruk. Dia beranggapan itu tergantung tujuan dan proses lembaganya.
BACA JUGA: Kemendikbud-Kemenristek Digabung, Akademisi Omong Efek Pahitnya
"Sesuai tantangan zaman di depan. Jadi, bisa baik dan buruk," ungkap Totok melalui pesan teks kepada GenPI.co, Kamis (22/4).
Menurutnya, posisi menteri ke depan sebenarnya sebagai pemberi arah kebijakan riset nasional sesuai dengan visi misi presiden
Totok lantas menyebutkan, jika presiden ingin inovasi tersebut, menteri yang akan datang harus siap di lapangan.
"Kalau visi misi presiden ingin inovasi yang dapat memberi keunggulan Indonesia dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan nasional, maka menteri menerjemahkannya ke sekuen kebijakan eksekusi di lapangan," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News