.webp)
GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai bahwa tes wawasan kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki unsur yang buruk.
Pasalnya, dalam tes tersebut ditanyakan perihal keinginan seseorang untuk melepaskan jilbab.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Pantas jadi Capres 2024, Nih Analisis Refly Harun
Menurut Refly, ada kesan bahwa pemerintah ingin menumpas radikalisme di tiap-tiap institusi yang ada di negeri ini. Sayangnya, definisi terkait radikalisme itu sendiri tidak jelas.
“Masa orang kritis dibilang radikal? Lalu, tidak cocok dengan pemerintahan dibilang radikal?” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Senin (10/5/2021).
Refly mengatakan jika membicarakan KPK, maka orang-orang berani seperti itulah yang harus dipelihara dan dikumpulkan di dalam lembaga tersebut.
“Sebab, pemberantasan korupsi adalah tugas yang sangat berat,” katanya.
Advokat itu mempertanyakan mengapa isu perihal pemberantasan korupsi tidak ditanyakan dalam tes tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News