GenPI.co 
GenPI.co - Habib Rizieq Shihab bela diri. Dalam nota pembelaannya atau pleidoi atas kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung, eks pentolan FPI itu ikut menyeret Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa kasus yang menjerat dirinya merupakan kasus politik dan bukan kasus hukum.
BACA JUGA: Israel Dikutuk Dunia, Papua Malah Kibarkan Bendera, Ternyata...
"Bab 1 pendahuluan, setelah saya mengikuti proses hukum yang melelahkan ini mulai dari panggilan polisi dan penangkapan serta penahanan hingga sidang pembacaan pleidoi saya semakin percaya bahwa ini adalah kasus politik," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut justru membuat hukum menjadi alat legalisasi dan justifikasi untuk memenuhi dendam politik oligarki.
Dia pun kemudian mengaku pihaknya akan memaparkan indikasi dendam politik yang dia alami.
"Agar semua jelas benang merah yang menghubungkan semua rangkaian kejadian dengan kasus yang saya hadapi. Ini penting bagi mereka yang punya hati jernih seta akal sehat untuk mengambil keputusan," tambahnya.
Diketahui, Habib Rizieq dituntut masing-masing 10 bulan dan 2 tahun penjara dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
