
GenPI.co - Ekonom Senior Rizal Ramli memberi tanggapan terkait Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang membeberkan korupsi bansos covid-19 mencapai Rp 100 triliun.
Rizal Ramli lantas membahas soal skandal korupsi e-KTP yang menjerat mantan Ketua DPR Setya Novanto.
BACA JUGA: Nyusul Pasha, Gitaris Ungu Merapat ke PAN
“Gara-gara skandal e-KTP, Setya Novanto mundur dari Ketum Golkar, Ketua DPR dan dibui. Kalau skandal bansos dibongkar, jangan-jangan akan ada Novanto Jilid 2,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (20/5).
Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga menilai salah satu tujuan penonaktifan 75 pegawai KPK untuk memuluskan Novanto Jilid 2 tersebut.
“Inilah tujuan utama (penonaktifan) 75 pegawai KPK, 8 di antaranya Kristen 1 pendeta Oiukumene dan 1 Hindu. Semuanya dicap Taliban,” katanya.
Dirinya juga meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo untuk bertanggung jawab.
Sebab, kisruh tes wawasan kebangsaan (TWK) para pegawai KPK dinilai tidak profesional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News