GenPI.co 
GenPI.co - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberi pernyataan usai pertemuannya dengan para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jumat, (21/5).
Alih-alih membahas isi pertemuan, Zulkifli yang ditemui di DPP PAN, malah membahas soal peringatan 23 tahun reformasi dan mengilas balik awal kemunculan era tersebut.
BACA JUGA: Bareskrim Bergerak, Pembobol Data 279 Juta Penduduk Bakal...
“Hari ini kita memperingati 23 tahun reformasi. 20 Mei 1998, rezim Orde Baru yang sudah berkuasa selama 32 tahun runtuh,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan rezim orde baru itu dianggap gagal mengelola harapan publik karena perilaku para penyelenggaranya menyuburkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Akumulasi kekecewaan dan kemarahan publik yang dipicu krisis ekonomi, distrust di kalangan elit terhadap Pak Harto, menciptakan gelombang demonstrasi dan kerusuhan di mana-mana,” paparnya.
Aksi protes yang dilakukan kelompok mahasiswa untuk meminta Presiden Soeharto turun pada saatnya mendapatkan dukungan sejumlah elite. Kelompok masyarakat sipil pun terkonsolidasi untuk menyuarakan hal yang sama.
“Puncaknya, 20 Mei itu, Presiden Soeharto menyatakan pengunduran diri, menyerahkan mandat kepada wakil presiden Habibie,” imbuh Zulhas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
