GenPI.co 
GenPI.co - Pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan bahwa kepolisian Republik Indonesia menerapkan gagasan baru dalam bertugas, yaitu dengan pendekatan humanisme.
Menurutnya, hal itu berdampak pada dekatnya hubungan kepolisian dengan masyarakat, sehingga banyak orang yang bahkan tak ada rasa takut dengan aparat.
"Mereka bahkan berani membentak polisi dan kemudian viral di media sosial," ujarnya dalam video di kanal YouTube CokroTV, Rabu (26/5).
BACA JUGA: Surat Terbuka Warga Poso Bentuk Kritik di 100 Hari Kerja Kapolri
Namun, Denny mengatakan bahwa aparat polisi hanya merekam mereka dan mengunggah video pelaku di media sosial sebagai bagian dari kampanye humanisme kepolisian.
"Meskipun begitu, di belakang tetap ada tim khusus yang menangkap para pembentak polisi itu. Polisi sekarang bahkan dianggap terlalu lunak pada orang yang memaki polisi," katanya.
BACA JUGA: Pengamat Soroti 100 Hari Kerja Kapolri Listyo, Beberkan Hal Ini
Kendati demikian, Denny memaparkan bahwa kepolisian tetap bertahan dengan gaya barunya yang mengurangi dampak kekerasan.
"Saya harus apresiasi pada Kapolri baru ini. Dalam 100 hari kerjanya, sudah hampir 2000 kasus diselesaikan dengan pendekatan restorative justice," paparnya.
BACA JUGA: Lewati 100 Hari Kerja, Kapolri Dapat Hadiah Kritikan Pedas
Denny menuturkan jika pendekatan restorative justice tak ada, maka 2000 orang bisa masuk penjara hanya karena kasus hukum yang tidak begitu berat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
