Keras, Pengamat Skakmat Novel Baswedan

Keras, Pengamat Skakmat Novel Baswedan - GenPI.co
Penyidik senior KPK Novel Baswedan. Foto: JPNN.com

GenPI.co - Pengamat politik Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai Novel Baswedan terlalu berlebihan karena menolak dibina jika namanya masuk dalam 24 pegawai KPK yang masih berkesempatan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Saya kira Novel jangan seperti seenaknya sendiri dan semau-maunya sendiri. Kalau misalnya Novel termasuk 24 pegawai yang masih bisa dibina, mestinya tidak menolak," ujar Saiful di Jakarta, Minggu (30/5).

Saiful meminta penyidik senior KPK itu untuk tidak terus-terusan merasa dizalimi dalam tes wawasan kebangsaan yang menjadi syarat pegawai KPK menjadi ASN.

Saiful berpendapat publik akan menganggap bahwa Novel sedang jual pengaruh dan playing victim kepada publik yang seolah-olah dizalimi.

"Kalau tetap menolak, maunya Novel apa? Maunya lulus? Kalau memang tidak lulus bagaimana?" katanya.

Menurutnya, Novel seharusnya legowo seperti peserta seleksi CPNS lain yang gagal ikut tes. Di mana mereka harus mengulang saat tes itu kembali digelar.

"Kalau kemudian mereka memberontak seperti halnya Novel, maka bisa hancur negara ini. Saya kira Novel harus jentelmen, kalau memang tidak lulus mestinya menyerahkan mandat," pungkasnya. (*)

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya