GenPI.co 
GenPI.co - Mantan Menteri Ekonomi era Gus Dur Rizal Ramli mengaku prihatin sekaligus kaget dengan wacana pemerintah memberikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap bahan pokok.
Menurut Rizal Ramli, pemerintah butuh langkah inovatif untuk meringankan beban bunga hutang Indonesia yang berjumlah 273 triliun per-tahun.
“Lakukan dong langkah-langkah supaya kewajiban buga itu bisa dipotong menjadi setengahnya. Hal ini mungkin banget dilakukan,” ujarnya dalam YouTube Karni Ilyas Club dan GenPI.co sudah diizinkan untuk mengutip, Minggu (13/6/2021).
BACA JUGA: Terungkap! Ini Alasan Rizal Ramli Bersuara Lantang Soal Dana Haji
Menurut ekonom senior itu, Indonesia harus melakukan langkah inovatif dan out of the box untuk meringankan hutang.
“Saya sudah ngomong di sosial media. Mereka enggak ngerti dan terikat dengan pola yang lama,” terangnya.
BACA JUGA: Rizal Ramli: Pak Jokowi Sebaiknya Mundur, Daripada Dipaksa
Rizal Ramli lantas menilai pemerintah panik dan ribut menaikan pajak. Menurutnya, di seluruh dunia tidak akan ada kenaikan pajak dalam masa krisis kecuali sangat kepepet.
“Akan tetapi kalau ekonominya sudah baik dan booming, orang bayar pajak lebih mahal enggak ada masalah,” ujarnya.
BACA JUGA: Rizal Ramli Ngegas, Jokowi Diminta Mundur
Justru, menurut Rizal Ramli, seharusnya pajak diturunkan agar masyarakat bisa punya insentif dan aktif lagi dalam masa resesi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
