
GenPI.co - Keraguan tentang Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kembali timbul usai Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjuluki Presiden Jokowi dengan The King of Lip Service.
Apalagi respons pihak-pihak yang mendukung Jokowi atau Istana terkesan represif, salah satunya adalah melakukan peretasan akun media sosial milik sejumlah pengurus BEM UI.
Melihat hal itu, Pengamat Politik Rochendi menilai, bahwa upaya peretasan itu bukan cara pendidikan komunikasi dan politik yang baik dari pemerintah kepada masyarakat.
BACA JUGA: Pengakuan Jokowi Mengejutkan: Saya Benar-Benar Sudah Gemetar
"Itu menunjukkan bahwa pemerintah sudah antikritik," ujar Rochendi kepada GenPI.co, Kamis (1/7).
Rochendi mengingatkan bahwa Presiden Jokowi kerap meminta masyarakat untuk memberikan kritik kepada pemerintah.
BACA JUGA: Cespleng! Susu Beruang Campur Kunyit Khasiatnya Dahsyat Banget
Namun, setelah kritik itu disampaikan seseorang, orang tersebut diringkus. Hal tersebut tentunya sangat berbahaya bagi demokrasi.
"Apa yang disampaikan Jokowi itu sama seperti apa yang disampaikan oleh Pak Harto, bahkan lebih gila lagi," jelas Rochendi.
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Alpukat Ternyata Cespleng, Khasiatnya Dahsyat
"Semakin ke depan, perkembangan demokrasi bukannya makin maju, tapi malah mundur," tambahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News