Pengamat: Penerapan PPKM di Indonesia Banyak yang Simpang Siur

Pengamat: Penerapan PPKM di Indonesia Banyak yang Simpang Siur - GenPI.co
Pengamat politik Hendri Satrio dalam diskusi Ekonomi Politik Pandemi, Sabtu (30/7). Foto: tangkapan layar

GenPI.co - Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan ada yang lucu dalam penerapan PPKM di Indonesia.

Menurutnya, banyak informasi simpang siur yang dilontarkan pemerintah.

“Hal lucu yang terjadi di kabinet, Muhadjir bocorkan hasil rapat soal PPKM diperpanjang sampai akhir Juli. Namun, ternyata salah dan masih diperpanjang sampai Agustus,” katanya dalam diskusi Ekonomi Politik Pandemi, Sabtu (30/7).

Selain itu, pria yang akrab disapa Hensat itu juga menyoroti soal munculnya obat Ivermectin.

“Blum lagi ada terkait salah satu obat, katanya obat cacing yang dipromosikan para pembantu presiden yang secara politik juga tidak pas,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menyinggung soal sidak yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah apotek Kimia Farma.

Seperti diketahui, presiden melakukan pengecekan di sejumlah apotek di Bogor, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya Jokowi menyebutkan sejumlah obat yang direkomendasikan pemerintah, tetapi tidak tersedia di apotek tersebut.

“Itu membuat masyarakat juga makin geleng-geleng, kenapa setiap permasalahan solusinya hampir pasti blusukan?” tanya Faldo.

Menurut Faldo, yang dilakukan Presiden Jokowi memang baik, tetapi terkesan tidak percaya dengan para menterinya.

“Setidaknya presiden kembali menunjukkan ketidakpercayaan beliau kepada pembantunya,” ucapnya. (*)

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya