GenPI.co 
GenPI.co - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, bagi umat Islam, mempunyai negara adalah sunatullah. Sebab, negara diperlukan untuk menjaga maqashid al syar'i (tujuan syariat).
Dia menjelaskan bahwa maqashid al syar'i itu ada lima yakni menjaga agama (dien) menjaga jiwa (nafs), menjaga akal (aql) menjaga keturunan (nasab), dan menjaga harta (mal).
Mahfud melanjutkan bahwa ketika menyampaikan risalah Islam dan memimpin umat, Nabi Muhammad juga mendirikan negara Madinah.
BACA JUGA: PDIP Bongkar Potensi Kerugian Formula E, Bikin Nyesek
"Negara Madinah yang dibangun oleh Nabi bersifat inklusif dan kosmopolit yakni mempersatukan warga yang berbeda suku, ras, dan agama secara berkeadaban dengan toleransi," Kata Mahfud dalam diskusi virtual bersama tokoh agama, Selasa (31/8).
Selain itu, Madinah juga menerapkan perlindungan hak manusia sesuai maqashid al syar'i yakni melindungi HAM dan membangun kesejahteraan umum dengan penegakan hukum dan keadilan.
BACA JUGA: Jika Maju Pilpres, Anies Baswedan Dalam Bahaya
Mahfud menegaskan bahwa prinsip mendirikan negara itu adalah mewujudkan maqashid al syar'i.
Sementara untuk sistem dan bentuk negaranya boleh apa saja, seperti demokrasi, monarki, presidensial, parlementer, kerajaan, republik, imarah, mamlakah, dan sebagainya.
BACA JUGA: Analisis Pengamat: Pemilu 2024 Makin Ketat, Masyumi Terpental
Menurut Mahfud, Islam tidak mementingkan bentuk atau sistem tertentu, tetapi mementingkan substansi (al jawhar) sesuai dengan kaidah, al ibrah fil Islam bi al jawhar la bi al madzhar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
