GenPI.co 
GenPI.co - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera turut menyebut nama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY) kala menanggapi pernyataan Novel Bamukmin.
Wasekjen PA 212 meminta Kapitra mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin agar menghentikan kriminalisasi ulama.
Menurut Kapitra, tudingan Novel itu berangkat da asumsi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BACA JUGA: Sesumbar Novel PA 212 Bikin Kaget, Jokowi-Ma’ruf Dibilang Begini
“Itu kan, cuman tudingan yang sulit dibuktikan karena dibangun berdasarkan prasangka-prasangka,” kata Kapitra kepada JPNN, Sabtu (4/9).
Dia lantas mengingatkan Novel agar berhenti berprasangka. Karena hal tersebut itu dilarang dalam agama.
BACA JUGA: Dikritik Sahabat DPR, Begini Kata Formappi
Kapitra melanjutkan, dirinya tidak pernah mendengar Jokowi memerintahkan jajarannya untuk mengkriminalisasi agama, seperti yang dituduhkan.
Justru Jokowi lah yang selalu mendapat caci maki dari pihak yang berseberangan dengannya.
BACA JUGA: Kondisi Ekonomi Masih Ngeri, Pemerintah Harus Tancap Gas
Namun meski dibegitukan, orang nomor satu di Indonesia itu tidak pernah melapor polisi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
