
“Mereka adalah korban ketidakadilan struktural, tetapi pemerintah masih berkilah dan memberikan kesan seolah-olah mereka korban konflik horizontal," kata Ridho.
Ridho mengatakan, realita penguasaan tanah saat ini sebagian besar beeasa di tangan cukong atau korporasi.
Padahal, angka rakyat yang hidupnya bergantung pada pertanahan baik itu perkebunan dan pertanian tidak bisa dikatakan sedikit.
BACA JUGA: Anak Milenial Tidak Tertarik Gabung ke Partai Ummat
“Lebih dari 16 juta rumah tangga petani yang menggantungkan hidupnya dari bertani, masing-masing hanya menguasai lahan di bawah setengah hektar,“ jelasnya.
Ridho mengibaratkan cara pemerintah menyelesaikan konflik agraria selama ini tidak ubahnya seperti mengobati kanker stadium lanjut dengan menempelkan koyo pada bagian tubuh yang sakit.
BACA JUGA: Aneh, Diminta Penjelasan Anies Baswedan Malah Kabur-kaburan
"Untuk menutupi wajah konflik agraria yang sudah pucat-pasi digerogoti kanker ganas, mereka memoleskan lipstik di bibir untuk menyembunyikan kenyataan," pungkasnya. (ANT)
====
BACA JUGA: Fadli Zon Harus Tahu, Nih Dia Prestasi Densus 88 Antiteror
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News