Sementara itu di era digital seperti sekarang, menurut Dian ada standar sederhana yang bisa diterapkan.
Seperti petugas survei menyetor foto dirinya tengah berada di kantor desa tempat survei. Atau dia berfoto dengan respondennya. Hingga mencantumkan nomor telepon responden untuk diklarifikasi ulang.
“Itu survei yang berkualitas, makanya biaya riset itu bisa menjadi mahal,” tegasnya.
BACA JUGA: Pernyataan Lembaga Survei KedaiKopi Tegas, Isinya Tak Main-main
Di sisi lain, Dian mengatakan, tidak bisa mengkategorikan antara lembaga survei yang kompeten dengan lembaga survei abal-abal.
Hanya saja publik bisa melihat dari rekam jejak hasil survei lembaga tersebut. (*)
BACA JUGA: Lembaga Survei Capres Kian Menjamur, Hanya 38 yang Terverifikasi
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News