GenPI.co - Akademisi politik TB. Massa Djafar menilai bahwa syarat wajib tes PCR bagi penumpang pesawat rute Jawa-Bali menambah deretan panjang penyebab menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Namun, masyarakat akhirnya hanya bisa menerima aturan soal syarat naik pesawat itu, karena tak bisa berbuat apa-apa lagi.
“Masyarakat ini sangat terpaksa menerima kebijakan itu, tapi masyarakat itu sebenarnya marah dan kecewa,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (27/10).
BACA JUGA: Epidemiolog Sebut Tarif Tes PCR Turun Bisa Timbul Masalah Baru
Massa pun mempertanyakan apakah pemerintah bisa menangkal tanda-tanda kekecewaan dari masyarakat.
Terlebih lagi, hal tersebut diperburuk dengan indikasi terjadinya bisnis tes PCR dan alat kesehatan lainnya.
BACA JUGA: YLKI Desak Transparansi Tarif Tes PCR - Berapa Profitnya?
“Itu membuat publik makin curiga dan marah,” ungkapnya.
Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional itu pun meminta pemerintah untuk lebih tegas lagi terkait kebijakan penanganan pandemi.
BACA JUGA: Dugaan Mafia Tes PCR Jegal Uang Rakyat, Projo Sebut Nama Jokowi
Pasalnya, ketidaktegasan pemerintah dalam dua tahun terakhir ini membuat banyak pihak melakukan kecurangan dan melanggar aturan itu hanya dengan membayar sejumlah uang atau bantuan koneksi orang dalam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News