
GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menduga mafia PCR berada di pemerintah.
Menurutnya, Presiden Jokowi mengetahui hal tersebut, sehingga harga PCR bisa ditekan sebesar Rp 300 ribu.
"Pak Jokowi nggak salah. Para pembantu presiden itu yang harus diperhatikan," ucap Rudi kepada GenPI.co, Rabu (4/11).
BACA JUGA: Aroma Kuat Mafia PCR di Pemerintah, LKAB Bersuara Lantang
Rudi menjelaskan aturan PCR di tengah kondisi covid-19 melemah merupakan kebijakan yang tidak berdasar.
Selain itu, kata dia, pergantian aturan yang cepat diduga kuat permainan dari para mafia PCR.
BACA JUGA: Suara Lantang Direktur LKAB Sebut Mafia PCR Makin Rakus
"Saya lihat aturan ini (PCR, red) berubah karena campur tangan mafia. Pembantu presiden pun dibuat tidak berdaya," jelasnya.
Oleh karena itu, Rudi mendukung penuh langkah Presiden Jokowi untuk mengungkap dalang dari mafia PCR.
BACA JUGA: Direktur LKAB Bongkar Mafia PCR yang Bikin Rakyat Makin Miris
Menurut dia, mafia PCR sudah sangat meresahkan rakyat di tengah pagebluk covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News