
GenPI.co - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana angkat suara terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang semakin mencemaskan.
Dirinya menilai KPK kerap kali membuat kontroversi mulai dari Ketua KPK Firli Bahuri yang meminta hukuman mati bagi koruptor.
Selain itu, kata Kurnia, terkait harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang meroket.
BACA JUGA: Kapolri Terbitkan Perpol, 57 Mantan Pegawai KPK Siap-siap
Kemudian, pernyataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang meminta agar korupsi skala kecil tak perlu diselesaikan di pengadilan.
"Misalnya, korupsi puluhan juta. Secara nominal, mungkin kecil, tapi bagaimana jika dilakukan terhadap sektor esensial," ujar Kurnia kepada GenPI.co, Sabtu (4/12/2021).
BACA JUGA: KPK Panggil Mantan Bupati Banjarnegara, Siap Ada Kejutan
Menurutnya, korupsi dalam skala kecil tetap memiliki potensi berdampak pada hajat hidup masyarakat desa.
"Atau bisa juga korupsi dengan jumlah seperti kecil, tapi melibatkan aparat penegak hukum, atau pejabat daerah setempat? Bisa saja," kata dia.
BACA JUGA: Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Dipertanyakan, Ini Klarifikasinya
Kurnia juga menilai, pendapat Marwata terkesan menyederhanakan dan menyepelekan permasalahan korupsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News