
GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal isu memundurkan Pemilu 2024.
Menurutnya, hal tersebut tidak arif karena terkesan mengorbankan hak warga negara Indonesia hanya demi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
"Keduanya (pertumbuhan ekonomi dan hak memilih dalam pemilu) harus berjalan seiring dan berdampingan," ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Sabtu (15/1/2022).
BACA JUGA: Kritik Pernyataan Bahlil, Ray Rangkuti: Sangat Tidak Tepat
Ray berpendapat hal tersebut tercatat dalam ideologi Pancasila, yakni dalam ungkapan 'bangun jiwanya dan bangun raganya'.
"Ide menunda Pilpres dan Pemilu 2024 dengan alasan stabilitas ekonomi seperti yang disebutkan Bahlil sangat tidak tepat," tegasnya.
BACA JUGA: Ray Rangkuti: Melaporkan Anak Jokowi Langkah yang Tepat
Tidak hanya itu, Ray juga mengatakan bahwa Bahlil memiliki kewajiban memberi pemahaman kepada para pengusaha soal hakikat berbangsa dan bernegara di negara Pancasila.
"Beliau harus menjelaskan kepada para pengusaha bahwa tujuan berbangsa dan bernegara tidak semata-mata memajukan aspek ekonomi saja," ungkap dia.
BACA JUGA: Ray Rangkuti Sebut Presiden Jokowi Bagi-Bagi Kekuasaan, Telak Pol
Dirinya menduga jika menunda Pilpres dan Pemilu 2004 berpotensi menimbulkan keguncangan secara politik yang akan mempengaruhi ekonomi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News