
GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menyoroti pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang menyebut Formula E sebagai peristiwa politik.
Menurut Dedi, hal tersebut menunjukkan bahwa Prasetyo telah membuat ruang rivalitas antara dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pras salah tafsir soal posisinya sebagai ketua DPRD. Padahal dia punya kekuasaan untuk tidak setuju Formula E," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (7/2).
BACA JUGA: PSI Keluarkan Ultimatum Tegas ke Anies Baswedan, Begini Bunyinya
Padahal, menurut Dedi, Pras juga punya kekuatan untuk tidak menyetujui program apapun yang dicetuskan oleh gubernur.
“Ke mana dia saat pembahasan rencana program dilakukan? Padahal dia ketua DPRD. Ironi bukan?" kata Dedi.
BACA JUGA: Hendri Satrio Peringatkan Anies Baswedan dan Tim Formula E, Tegas
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai gelaran Formula E telah diseret ke dalam ranah politik.
Bahkan, dia juga menyebut kalau kalangan investor tidak ingin memberi sponsor Formula E karena takut terlibat kegaduhan politik.
BACA JUGA: Proyek Formula E Dianggap Senjata Anies Baswedan di Pilpres 2024
Menurut dia, awal mula Formula E menjadi agenda politik adalah saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta untuk makan malam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News