Namun, Menteri tersebut malah tidak merespons dengan cepat dalam menangani permasalahan itu.
"Itu sudah sekitar 4 bulan yang lalu, menterinya tidak merespons, padahal presiden berkali-kali ngomong bahwa kita perlu kebijakan yang pro rakyat mementingkan keadilan rakyat tetapi menterinya ragu-ragu, menteri perdagangannya," ungkapnya.
Ketika situasi makin sulit, pemerintah barulah memberlakukan DMP dan DPO pada 1 Februari lalu.
BACA JUGA: Nusron Wahid Bongkar Restrukturisasi Utang Garuda: Ujungnya Mati
Akan tetapi, situasi hari ini makin tidak terkendali karena minyak masih langka.
Untuk itu, pemerintah disarankan 'berperang' dengan melarang ekspor CPO.
BACA JUGA: Ketua JoMan Bela Munarman, Lempar Bara Api ke Pendukung Jokowi
Dia menduga dengan kebijakan ini pasti ada korban, contohnya petani CPO.
"Namanya 'perang' ketika bom diledakkan ya pasti akan mematikan anak kecil, mematikan ibu-ibu, tetapi selamat dulu, menang dulu. Nanti tinggal ditata 2 bulan pasti akan ada equilibrium mana yang perlu dibenahi ini," tutur Nusron.
BACA JUGA: Pernyataan Rocky Gerung Menggelegar, Sebut Jokowi Terlibat
Kemudian Nusron kembali menyinggung 'menteri dungu', seperti apa yang sering disampaikan oleh Rocky Gerung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News