Tolak Politik Identitas, PSI Dinilai Islamophobia dan Tidak Cerdas

Tolak Politik Identitas, PSI Dinilai Islamophobia dan Tidak Cerdas - GenPI.co
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kiri). Foto: Chelsea Venda/GenPI.co

GenPI.co - Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia Agung Nugroho menilai PSI sebagai partai bypass yang ingin naik kelas.

Hal tersebut dia ungkapkan untuk menyoroti pernyataan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni yang ingin pemimpin nasionalis sejati dan tidak menggunakan politik identitas.

Oleh sebab itu, menurut Agung, PSI seharusnya menjernihkan ketentuan politik indentitas yang disebutkan Raja Juli.

BACA JUGA:  Pernyataan Wapres Ma'ruf Amin Tegas Soal Politik Identitas

“Apa yang dimaksud politik indentitas itu? Itu bisa menjadi islamophobia jika hanya ditujukan pada politik islam,” ujar Agung kepada GenPI.co, Minggu (4/9).

Menurut Agung, tidak ada yang salah dengan politik identitas. Sebab, diirnya menilai nasionalis, kebhinekaan, keberagaman sebagai hal yang serupa.

BACA JUGA:  Emrus Sihombing Minta Tokoh Politik Mengharamkan Politik Identitas

“Jadi, PSI ini tidak cerdas dan ilmiah dalam menerapkan ketentuan dan apa yang dimaksud dengan politik indentitas,” tuturnya.

Agung juga menilai pernyataan PSI cenderung lebih pada islamophobia semata.

BACA JUGA:  Pengamat: Potensi Politik Identitas Selalu Ada dalam Pemilu

“Menurut saya, PSI salah menempatkan dirinya dalam packaging market di Pemilu 2024, bahkan cendrung banyak ditinggalkan pemilihnya pada 2019,” ujar Agung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya