Politik Identitas Bisa Dilakukan, tetapi Sewajarnya Saja

Politik Identitas Bisa Dilakukan, tetapi Sewajarnya Saja - GenPI.co
Politik Identitas Bisa Dilakukan, tetapi Sewajarnya Saja - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin. Foto: Panji Rahardjo/GenPI.co

GenPI.co - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan politik identitas bisa dilakukan, tetapi sewajarnya saja.

Sebab, politik identitas akan berdampak negatif jika tidak dibatasi.

Meski demikian, dirinya menilai politik identitas identitas bisa dijadikan alat agar bisa mendapatkan dukungan publik.

BACA JUGA:  Pengamat: Narasi Politik Identitas Dari PSI Ditujukan Kepada Anies Baswedan

“Dalam konteks tertentu, sebenarnya politik identitas itu bisa dilakukan. Akan tetapi, dalam konteks berlebihan dan menyerang lawan itu tidak boleh,” ujar Ujang kepada GenPI.co, Selasa (6/9).

Oleh sebab itu, dirnya mengimbau semua pihak untuk menggunakan politik identitas dalam batasan-batasan yang wajar saja.

BACA JUGA:  Adib Miftahul Ingatkan Elite Agar Tak Gunakan Politik Identitas

“Bisa saja memecah belah bangsa jika dilakukan berlebihan. Jadi, sebetulnya dampak politik identitas itu tetap berbahaya,” tuturnya.

Ujang juga menilai politik identitas hanya akan ada sedikit dalam Pilpres 2024 meskipun bisa dikonversi menjadi suara untuk kepentingan tertentu.

BACA JUGA:  Pengamat Sebut Anies Baswedan Sebagai Korban Politik Identitas PSI

Menurutnya, Pilkada 2017 bisa mengakibatkan kemunculan politik identitas dan keterbelahan lantaran dua tokoh yang beradu, yakni Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya