Hasil Survei PKS Tembus 3 Besar Jelang Pilpres 2024, Ahmad Syaikhu Bereaksi Begini

Hasil Survei PKS Tembus 3 Besar Jelang Pilpres 2024, Ahmad Syaikhu Bereaksi Begini - GenPI.co
Ilustrasi - Ahmad Syaikhu bereaksi begini soal hasil survei PKS tembus 3 besar jelang Pilpres 2024. Foto: Antara

GenPI.co - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survei terkait sejumlah aspek isu nasional, salah satunya menyangkut Pilpres 2024.

Survei yang menyasar warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone tersebut dilakukan pada 1-8 Juli 2023 tersebut menempatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada posisi tiga besar.

Menggunakan metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak sebanyak 1.242 responden.

BACA JUGA:  Elektabilitas Anies Baswedan Rendah, PKS NTB Ingatkan Kekalahan Ahok

Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu mengaku bersyukur atas capaian tersebut.

BACA JUGA:  RUU Kesehatan Disahkan, PKS Lombok Tengah: Berpihak ke Pemilik Modal

Meski demikian, dia mengingatkan seluruh kader PKS untuk tidak berpuas diri dan terus melayani dan mengadvokasi masyarakat di daerahnya masing-masing.

"Survei belum tentu menggambarkan hasil akhir. Bisa jadi PKS malah menembus dua besar kalau kepercayaan masyarakat terhadap kami terus meningkat menjelang pemilu nanti. Fokus kami saat ini adalah terus memberikan advokasi-advokasi serta memantau regulasi yang bisa merugikan masyarakat, seperti yang baru-baru ini UU Kesehatan," tegas Syaikhu di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera, Jumat (14/7/2023).

Menurutnya, survei tersebut menunjukkan bahwa kerja-kerja PKS baik di tingkat pusat maupun daerah diapresiasi masyarakat.

"Sebagai oposisi, PKS bukan asal beda dengan pemerintah. Kami mendukung apa yang baik dari pemerintah dan mengkritisi apa yang perlu diperbaiki. Semua ini harus berbasis public oriented, bukan politik dagang sapi," imbuhnya.

Sementara, Analis Politik dan CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pemilih PKS banyak dari kalangan intelektual kampus, mahasiswa, Generasi Z dan juga kaum milenial.

"Bagaimanapun, generasi Z ada 60 persen dan ini benar-benar menjadi dewa elektoral, menjadi penentu kemenangan. Pemilih PKS juga banyak dari kalangan ini terutama mahasiswa yang kritis, termasuk juga mereka yang menyembunyikan pilihannya atau undecided voters yang menjadi penentu kemenangan," jelas dia.

Bagi Pangi, faktor mengapa orang memilih suatu partai itu cukup banyak, salah satunya adalah karena suka dengan partai yang memilih capres tertentu.

"Misalnya, alasan memilih PKS karena sama pilihan partai dengan pilihan pemilih dalam soal preferensi capres. Bisa juga karena PKS partai yang cukup kritis, yang merepresentasikan suara dan kepentingan mereka, sama-sama punya irisan bahwa aspirasi mereka bisa tersampaikan lewat PKS (agregasi dan artikulasi)," terang dia.

Selain itu, PKS juga dianggap partai yang konsisten sebagai oposisi, sehingga pemilih mengangap PKS bisa menjadi penyambung lidah mereka lewat aspirasi partai.

"Mungkin saja angka prosentase ini naik lagi, karena elektabilitas itu tren yang sangat dinamis, bisa fluktuatif naik turun. Semakin tidak puas masyarakat dengan pemerintah atau the rulling party, maka semakin ada probabilitas tren kecenderungan untuk migrasi memilih PKS," beber dia.

Pangi menambahkan naik turunnya elektabilitas partai politik sangattergantung pada isu dan narasi.

"Programatik dan diferensiasi antara satu partai dengan partai lain," tuturnya.(*)

BACA JUGA:  Elektabilitas Anies Baswedan Rendah, PKS Lombok Tengah: Lebih Tinggi dari Ganjar dan Prabowo

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya