Waspada, Intelijen Temukan Indikasi Tiga Kepercayaan Menyimpang

Waspada, Intelijen Temukan Indikasi Tiga Kepercayaan Menyimpang - GenPI.co
Kepala Sub Seksi A Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru Yopentinu Adi Nugraha (Antara)

GenPI.co - Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Pekanbaru yang tergabung dalam tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat dan Aliran Kepercayaan (Tim PAKEM) menemukan indikasi keberadaan tiga aliran menyimpang di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Ada ajaran yang mengajarkan tidak harus salat dan baca Alquran. Ada juga ajaran mirip umat Kristiani, tetapi tidak percaya Natal dan salib," kata Kepala Sub Seksi A Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru Yopentinu Adi Nugraha kepada Antara di Pekanbaru, Kamis (4/10).

Ia menjelaskan, aliran pertama bernama Ilmu Pelindung Kehidupan. Aliran itu masih berusaha diidentifikasi oleh Tim PAKEM melibatkan Intelijen Kejaksaan, Badan Intelijen Negara (BIN) Kota Pekanbaru, Kodim 0313 Pekanbaru, Forum Umat Kerukunan Beragama (FKUB), Kesbangpol hingga Kementerian Agama Pekanbaru.

Dia mengatakan, aliran itu menyimpang jauh dari ajaran agama Islam. Aliran tersebut disebarkan dengan kedok membuka pengobatan alternatif di suatu tempat di Kota Pekanbaru. Setiap ada pasien yang datang, selanjutnya diajarkan untuk tidak perlu melaksanakan salat wajib atau membaca Alquran.

Yopen, begitu sapaan akrab pria itu, menjelaskan aliran tersebut dilaporkan oleh masyarakat baru-baru ini. Saat ini para Intelijen yang tergabung dalam tim PAKEM masih berusaha melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti laporan itu.

Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi konflik di tengah masyarakat. Ketika disinggung jumlah penganut ajaran menyimpang itu, dia mengaku belum mendapat data detail.

Akan tetapi, dia memastikan aliran itu baru sebatas disebarkan oleh individu yang kemudian dilaporkan masyarakat ke pemerintah.

"Data sementara, dia individu sendiri. Dengan modus membuka praktik pengobatan alternatif dan menyebarkan kepada pasiennya bahwa tidak perlu salat dan baca Alquran," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya