
Dia mengatakan pola seperti itu sudah banyak dilakukan sejak Pilkada DKI Jakarta 2012, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.
Bambang mengatakan dampaknya sangat berbahaya dan membodohi anak bangsa karena mengajari cara berkampanye digital yang tidak baik.
"Saya berharap kedepan di tahun politik, publik jangan terburu-buru untuk mempercayai suatu informasi sebelum melakukan verifikasi, ujarnya. (*)
BACA JUGA: Jadi Ketua Sukarelawan Prabowo Subianto, Hillary Brigitta Buka Suara
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News