Catatan Dahlan Iskan: Gibran Birokrasi

Catatan Dahlan Iskan: Gibran Birokrasi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Usaha itu memang bisa berhasil. Tapi prosesnya akan sangat gaduh. Seru. Keras. Brutal. Rakyat yang akhirnya dirugikan. Secara ekonomi. Politisi yang diuntungkan. Secara emosi.

Iklim usaha pun bisa memasuki el nino. Padahal tanpa el nino itu pun ekspansi usaha sudah praktis berhenti. Setahun ke depan para pengusaha akan lebih banyak jalan-jalan. 

Terutama ke luar negeri. Mereka tidak mau terkena gempa. Apalagi gempa 15 skala Richter. Setahun ke depan adalah setahun wait and see. Itu istilah yang populer di kalangan mereka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lao God Bless

Satu kalimat dari Megawati itu juga bisa membuat pemerintah tidak lumpuh. Di tahun terakhir masa jabatan kedua seorang presiden sangat sulit. Sudah ibarat ''kerbau hidup yang sudah tidak bisa berjalan''. 

Aslinya, dalam istilah asing, kata ''kerbau'' itu  ''bebek''. Kita sudah terlalu banyak punya bebek. Lebih baik diganti kerbau, yang kian langka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Prof Provokasi

Ada penyebab utama ''kerbau hidup'' itu tidak bisa lagi berjalan: loyonya birokrasi di dalam pemerintahan itu sendiri. 

Mereka tahu atasan mereka tidak akan lagi berkuasa. Tahun depan. Pelindung mereka akan pergi. Backing mereka tidak ada lagi. Untuk apa ngotot bersemangat. Pun kalau berprestasi. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Saset Kompor

Atasan mereka sudah tidak sempat mencatat prestasi itu –apalagi memberikan penghargaan dalam bentuk karir. Mereka sudah lebih sibuk lirik-sana-lirik-sini. Sambil sembunyi-sembunyi: cari cantolan baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya