3 Keuntungan Makan Siang dan Susu Gratis dari Program Prabowo-Gibran

3 Keuntungan Makan Siang dan Susu Gratis dari Program Prabowo-Gibran - GenPI.co
Terdapat tiga keuntungan di balik program makan siang dan susu gratis dari pasangan Prabowo-Gibran. (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)

Program serupa yang sering disebut dengan program makan siang atau program makan untuk sekolah telah diterapkan di India, serta beberapa negara bagian di Amerika Serikat, London (Inggris), Brasil, Estonia, Finlandia, dan beberapa negara di Benua Afrika.

Berdasarkan rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (2/1) terdapat tiga manfaat dari program makan siang dan susu gratis yang menjadi keuntungan untuk warga Indonesia.

1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Naik 3 Persen

BACA JUGA:  Mardiono PPP: Pecat Kader yang Dukung Prabowo Subianto dan Gibran

Menggunakan asumsi konservatif tentang multiplier fiskal sebesar 1,5 kali, serta mengalokasikan sumber pendanaan dari anggaran belanja negara yang baru, dampak dari program yang memerlukan dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam APBN ini dapat memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar tiga persen.

Program ini juga akan menciptakan minimal 1,8 juta lapangan kerja permanen baru. Perhitungan ini berdasarkan asumsi bahwa dibutuhkan satu dapur untuk melayani 190 penerima manfaat, sehingga akan dibutuhkan sekitar 377 ribu dapur.

Jika setiap dapur melibatkan lima tenaga kerja, maka totalnya akan menciptakan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 1,8 juta.

Angka ini belum termasuk para petani, nelayan, peternak, atau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam penyediaan bahan makanan.

2. Mengatasi Masalah Gizi Anak Indonesia

BACA JUGA:  Rommy Minta DPP PPP Sanksi Kader yang Dukung Prabowo Subianto

Riset Kesehatan Dasar Nasional 2018 menyampaikan bahwa masalah gizi pada anak usia sekolah memiliki ragam permasalahan, seperti pertumbuhan pendek, kekurusan, kegemukan, obesitas, dan anemia.

Permasalahan gizi utama di Indonesia meliputi Kekurangan Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), dan masalah gizi lebih (obesitas).

Indonesia saat ini menghadapi dua atau lebih masalah gizi sekaligus, dikenal sebagai masalah gizi ganda.

Penyebab masalah gizi sangat beragam, meliputi pola makan yang tidak seimbang, infeksi seperti diare, kondisi kemiskinan, kurangnya pemahaman tentang gizi yang baik, hingga masalah pada sistem pencernaan.

3. Mengurangi Ketimpangan Sosial dan Pendidikan

BACA JUGA:  Praktisi Metafisika: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Baik Hati

Program ini juga berperan dalam mengurangi ketimpangan sosial dan pendidikan di Indonesia. Anak-anak dari lapisan masyarakat yang kurang mampu seringkali terbatas aksesnya terhadap nutrisi yang berkualitas.

Dengan menyediakan makan siang dan susu secara gratis di sekolah, program ini membantu menghilangkan hambatan finansial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya