Catatan Dahlan Iskan: Kepentingan Umum

Catatan Dahlan Iskan: Kepentingan Umum - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - DUA capres didukung oleh pemilik media yang begitu besar. Dua-duanya gagal masuk putaran dua. Satu capres lagi tidak didukung pemilik media: perolehan suaranya mengejutkan, 60 persen.

Walhasil, media sebagai kekuatan besar sudah jadi ''omon koson'' –jiplak istilah populer di debat capres. 

Semua orang kini punya medianya sendiri-sendiri. Independen. Hilanglah adagium lama: siapa menguasai media ia/dia menguasai dunia. Omon koson. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Food Estate

Hilang juga kebanggaan lama: mendirikan pers sebagai alat perjuangan. Matilah sudah: pers perjuangan. pers perjuangan juga omon koson.

Berjuang untuk ''membela kepentingan umum'' sudah lewat. ''kepentingan umum'' sudah kalah oleh ''kepentingan diri sendiri''. Doktrin ''what it mean to us'' sudah kalah dengan ''what it mean to me''.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Beras Bansos

Mulai hilangnya makna ''what it mean to us'' sekaligus berarti hilangnya prinsip gotong royong dalam budaya lama kita.

Pahit sekali untuk mengatakan ini: kita sudah kehilangan ajaran gotong royong. Ada yang sudah mengakui kenyataan itu. Ada yang masih mengucapkannya di pidato-pidato.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Madura Kali

Bahkan masih ada yang  mengharapkan gotong royong digalakkan lagi: demi melestarikan warisan leluhur yang luhur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya