Ini Strategi Militer Menhan Prabowo, Hadapi China di Laut Natuna

Ini Strategi Militer Menhan Prabowo, Hadapi China di Laut Natuna - GenPI.co
KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)

Menurut Luhut Panjaitan, bahwa Indonesia tidak pernah mengakui klaim China atas wilayah Tanah Air itu, karena tidak sesuai dengan keputusan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 yang menetapkan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Kita enggak pernah tahu ada klaim itu. Kita enggak pernah mengakui itu. Sebenarnya sederhana kok, jadi enggak usah terlalu diributin," ujarnya.

Luhut pun mengungkapkan, bahwa masalah itu juga tidak akan banyak mengganggu hubungan investasi kedua negara. 

Masalah itu justru harus jadi refleksi untuk membenahi diri, yakni meningkatkan penjagaan di perbatasan.

Lantaran Indonesia dinilai kekurangan kemampuan untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Ya makanya saya bilang untuk apa diributin. Sebenarnya kita juga musti lihat kita ini harus membenahi diri kita," tutupnya.(ant)


 

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya