Konflik Ambalat SBY di Kapal Perang, Bagaimana Laut Natuna?

Konflik Ambalat SBY di Kapal Perang, Bagaimana Laut Natuna? - GenPI.co
KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)

Syarifuddin menjelaskan, bahwa langkah yang diperlukan dalam pelanggaran perairan Natuna oleh China adalah sikap tegas. 
Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan ketegasan itu.

"Kami mengapresiasi karena pemerintah sekarang kompak dan sudah ada instruksi langsung dari Presiden bahwa kita harus tegas dan tidak kompromi. Saya pikir sikap pemerintah itu sudah bagus,” kata politikus Partai Demokrat ini.

BACA JUGA: Vanessa Angel Hepi Banget, Netizen pun Salfok Lihat Belahan Dada

Menurut Syarifuddin, tidak perlu khawatir dengan sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap China akan berimplikasi secara ekonomi. 

Jika ada implikasi pada ekonomi Indonesia, menurut Syarifuddin, implikasi ini adalah risiko dalam menjaga kedaulatan NKRI.

BACA JUGA: Banjir Bandang, Pak Jokowi Minta Tambang Emas Ilegal Dihentikan

Menurut Syarifuddin, China hanya investor nomor 3 di Indonesia. China pasti membutuhkan Indonesia. Jadi tidak usah khawatir tentang implikasi ekonomi. 

"Karena itu kita harus betul-betul tegas dan tidak ada negosiasi. Kita hanya menginginkan China mentaati Unclos (Unitied Nations Convention on the Law of the Sea/konvensi PBB tentang Hukum Laut) yang sudah diratifikasi bersama," ungkapnya.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Dulu SBY Tegas di Konflik Ambalat, Bagaimana dengan Natuna?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya