GenPI.co 
GenPI.co - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku bingung dengan sejumlah penjegalan terhadap kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di sejumlah daerah.
Baru-baru ini dua aktivitasnya dijegal sejumlah pihak, yaitu pidatonya di Surabaya yang dibubarkan oleh sejumlah orang dan didemo Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).
BACA JUGA: Adu Ancam 2 Jenderal Bikin Ngeri, Strategi Istana Top!
Lainnya adalah larangan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana saat akan berziarah ke TMP Kalibata.
Merespons penolakan tersebut, Gatot Nurmantyo mengaku bingung niatnya untuk berziarah ke makam pahlawan sempat dilarang. Padahal selama menjadi TNI, tak pernah kegiatan tersebut dilarang.
"Saya tanya kenapa seperti ini? Saya bilang kami ini akan ziarah ke makam pahlawan, khususnya pahlawan revolusi. Kamu sebagai prajurit punya sumpah prajurit yang Saptamarga. Dan sama makam pahlawan ini kamu bertanggungjawab sama Tuhan yang Maha Esa. Akhirnya Dandimnya 'Pak bisanya 30 karena Pangdam juga 30'. Setelah saya cek ternyata lebih dari 30 (orang) juga," ungkap Gatot dikutip dari YouTube TvOne.
BACA JUGA: Partai Ummat Amien Rais Dahsyat, Tokoh Top Nasional Antre Gabung!
Gatot Nurmantyo juga sempat dihentikan oleh sejumlah orang berpakaian preman saat berpidato dalam acara silaturahmi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Senin (28/9).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
