Gerakan Menangkan Kotak Kosong Langkah Politik Ketinggalan Kereta

Gerakan Menangkan Kotak Kosong Langkah Politik Ketinggalan Kereta - GenPI.co
Pengamat Politik Emrus Sihombing (Foto: jpnn)

GenPI.co - Pakar komunikasi Emrus Sihombing menilai gerakan memenangkan kotak kosong dalam Pilkada dianggap sebagai langkah politik ketinggalan kereta. 

"Kenapa ketinggalan kereta? Kenapa nggak waktu pencalonan mereka maju melalui partai atau independen," kata Emrus kepada GenPI.co, Kamis (4/10). 

BACA JUGA: Ngeri, Ternyata Gatot Nurmantyo Bukan Orang Sembarangan 

Pengajar magister ilmu komunikasi di Universitas Pelita Harapan itu menambahkan, partai sebaiknya membawa kadernya sendiri bila sudah memenuhi kursi untuk mencalonkan kepala daerah. Hal itu menurutnya untuk menghindari calon tunggal. 

"Jangan membawa kader lain atau bergabung dengan partai tertentu, sehingga jadi calon tunggal. Kalau memang kursi memenuhi syarat jumlahnya, harus maju," jelasnya. 

Emrus menjelaskan, tujuan utama Pilkada bukan soal kalah menang, tapi soal pendidikan politik. Meski kalkulasinya mungkin kalah, ia menyarankan untuk tetap mencalonkan. 

"Jadi ada persaingan sehat. Baru kedua jangan kalah sebelum bertanding," jelasnya. 

Emrus menjelaskan, bila sudah mencalonkan diri, tapi hasilnya tetap kalah, calon tersebut bisa berperan sebagai Kepala Daerah "bayangan". 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya