GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengkritik keras staf khusus milenial Presiden Jokowi, Aminudin Maruf, yang gagal menjaga nama baik Istana.
Hal itu menanggapi beredarnya surat perintah dari Aminuddin kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia menuai kritik.
BACA JUGA: Jokowi Top, Bisa Redam Gatot Nurmantyo
Isi surat perintah itu terkait pembahasan omnibus law UU Cipta Kerja di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat kemarin (7/11).
"Tidak ada garis komando dari sisi manapun antara stafsus Aminudin Maruf dengan mahasiswa yang dapat dijadikan dalih memberi perintah. Sehingga sangat jelas ini bukti kesewenangan sekaligus pencemaran nama baik Istana," tegas Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (7/11).
Menurut Dedi, alasan Aminudin yang menyatakan surat tersebut hanya kebutuhan internal, tidak dapat diterima. Mengingat judul surat berisi perintah, bukan surat undangan atau penerimaan jika ada permintaan audiensi dari Dema PTKIN.
"Akan sangat terhormat jika presiden segera memberhentikan stafsus yang tidak memahami koridor kekuasaan secara proporsional, jangan sampai publik menilai buruk Istana," tuturnya.
BACA JUGA: Ngeri, Loyalis Amien Rais akan Bedol Desa ke Partai Ummat
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
