Ngeri, PDIP Siap Lawan Strategi Adu Domba Machfud-Mujiaman

Ngeri, PDIP Siap Lawan Strategi Adu Domba Machfud-Mujiaman - GenPI.co
Para pengurus PDIP kompak memenangkan Pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya Eri dan Armuji. FOTO: Antara

GenPI.co - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan siap melawan strategi pecah belah di Pilkada Surabaya, demi memenangkan jagoannya pasangan Eri Cahyadi-Armuji.

"Debat publik kedua menunjukkan kualifikasi kepemimpinan Eri-Armuji, berhadapan dengan Machfud-Mujiaman yang lebih mengedepankan retorika, namun tidak memahami persoalan tata kota, investasi dan juga manajemen pemerintahan yang baik," ujar politikus PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Kamis (19/11).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sudah 1 Tahun, Reshuffle Kabinet Masih Adem Ayem

Menurut Djarot, Machfud Arifin kurang begitu paham pemerintahan yang baik, maka strategi yang dipakai adalah memecah belah, termasuk mendekati putra sulung almarhum mantan Sekjen PDIP Soetjipto (Pak Tjip) Jagad Hariseno.

"Politik pemecah belah selama masa kolonial selalu dilawan oleh seluruh anak bangsa. Jadi rasanya kurang elok kalau tim Machfud-Mujiaman menjalankan politik adu domba, termasuk apa yang dilakukan oleh Mat Mochtar. Sebab itu cara kolonial yang ditentang arek-arek Surabaya," katanya.

Djarot mengatakan, PDIP telah memecat Mat Mochtar karena perilakunya yang tidak terpuji. Sehingga, lanjut dia, jika Mat Mochtar mengaku anggota partai harus memiliki kesadaran berorganisasi.

"Eri Cahyadi-Armuji adalah calon yang diusung PDI Perjuangan. Saya tahu persis bagaimana sebelum mengambil keputusan Ibu Megawati melakukan kontemplasi," katanya.

Bahkan saat itu, lanjut dia, agar keputusan benar-benar sesuai harapan rakyat Surabaya, sebulan sebelum Eri-Armuji diumumkan, Megawati tidak mau terima tamu, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya