
Jika demikian, gesekan sosial di tingkat masyarakat pun tidak bisa dihindarkan.
Menurut Emrus, ruang publik adalah ruang pertarungan. Ketika ruang pluralisme sedang diserang, maka harus dilawan.
Sebab, ada sebuah teori konstruksi sosial yang menjelaskan, jika ada gagasan yang terus menerus disuarakan, itu akan dianggap kebenaran di masyarakat.
BACA JUGA: Pangdam Jaya Cabut Baliho HRS, Pengamat: Dilema Jabatan
Hal tersebut akan menjadi berbahaya, jika yang disuarakan di ruang publik adalah politik identitas yang dapat memecah belah.
Emrus menilai masyarakat mesti terus berpegang pada Pancasila yang menjunjung tinggi pluralis.
“Radikasilme itu bisa dipatahkan, ketika kita bisa bertarung di ruang publik bahwa pluralisme ialah hakikat manusia,” pungkasnya.
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News