
Kecuali jika FPI merupakan ekstrem kanan yang jelas-jelas dilarang di Indonesia, baru itu akan bermusuhan dengan TNI.
"Kalau tidak, tidak ada alasan," jelas Gatot.
BACA JUGA: Gibran Blunder! Kritik Rumah Pinggir Kali, Padahal Jokowi Memulai
"TNI masih seperti dulu, rakyat adalah ibu kandungnya. TNI perlu rakyat karena untuk mempertahankan NKRI saat terakhir adalah kebersamaan rakyat dengan TNI yang sama-sama berjuang mengamankan bangsa ini," tambahnya.
Oleh karena itu, dia meminta agar tindakan yang dipimpin Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait pencopotan baliho Rizieq Shihab tidak disamaratakan sebagai sikap TNI secara keseluruhan.
"Jadi, tolong pisahkan apa yang dilakukan Pangdam Jaya tidak mewakili TNI seluruhnya. Jangan seolah semua TNI," ungkapnya.
Namun, Gatot tidak bisa menilai apa yang dilakukan Dudung terkait pencopotan baliho itu merupakan tindakan yang salah atau tidak.
"Saya tidak bisa men-judge Pangdam salah atau tidak. Kalau itu perintah dari Panglima TNI dan Presiden, maka Pangdam tidak bisa disalahkan," jelas Gatot.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News