GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, memprediksi suara Partai Gerindra akan tergerus di Pemilu 2024, terkait kasus korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Tercokoknya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK dalam kasus benur smakin mendegradasi kredibilitas dan integritas Gerindra di hadapan pemilihnya," kata Khoirul Umam di Jakarta, Sabtu (28/11).
BACA JUGA: Tetiba Gerindra Minta Maaf Kepada Presiden Jokowi
Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) ini membeberkan hanya butuh waktu satu tahun sejak bergabung di pemerintahan, Partai Gerindra akhirnya mencatatkan salah satu kader utamanya sebagai pesakitan di Rutan KPK.
Kasus itu, kata, dia berpotensi semakin menggerus elektabilitas Gerindra pada Pemilu 2024. Basis pemilih loyal Partai Gerindra berpotensi mengalami political distrust, yang selanjutnya bermigrasi ke partai-partai lain.
Potensi migrasi pemilih Gerindra itu, menurut dia, disebabkan selama Pemilu 2014 dan 2019, Partai Gerindra telah membangun basis komunikasi intensif dengan simpul-simpul kekuatan Islam konservatif.
"Hal itu dilakukan tentunya sebagai strategi untuk melalukan pengutuban segmen politik yang berseberangan dengan pemerintah Jokowi kala itu. Karenanya, Gerindra mendapatkan insentif elektoral cukup memadai di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera," katanya.
Namun, lanjut dia, fondasi komunikasi itu hancur setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto lebih memilih jabatan politik di kabinet, daripada tetap puasa kekuasaan selama 5 tahun ke depan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
