GenPI.co 
"Jadi ada memori penderitaan yang sudah panjang di Papua itu, kenapa ini terjadi, karena memang ada praktik buruk terhadap orang asli Papua, dan itu terjadi di tanah Papua sendiri," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini hanya kurang lebih 25 persen orang asli Papua yang tinggal di tanah Papua.
"Orang asli Papua itu sekarang populasinya menurun, di saat yang bersamaan jumlah pendatang meningkat, tetapi orang asli Papua tinggal 1 juta lebih. Sementara penduduk Papua 4 Juta, jadi mereka minoritas di tanahnya sendiri," ungkap Haris Azhar.
BACA JUGA: Strategi Istana Makin Ngeri, FPI Siaga Satu
Haris Azhar juga mengungkapkan bahwa berbagai praktik bisnis di tanah Papua belakangan meningkat pesat, sehingga hal tersebut memaksa Papua didominasi oleh para pendatang.
Menurutnya, orang Papua asli justru terdiskriminasi oleh program-program pembangunan yang merugikan dan tidak melibatkan orang-orang asli Papua.
"Jadi situasinya hari ini, program pembangunan dan juga program pengembangan bisnis di sana bukan hanya tidak melibatkan mereka, tetapi juga meminggirkan mereka, kenapa?" ucapnya.
Haris Azhar menjelaskan bahwa orang asli Papua pada umumnya masih ingin hidup dengan cara tinggal di hutan. Namun, orang Jakarta sendiri selalu menganggap bahwa hidup itu harus di kota.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
