.webp)
Kelompok kedua ini juga berupaya memengaruhi opini publik melalui media sosial. Mereka dikatakan menggunakan akun-akun anonim di platform tersebut.
Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan, berupaya memengaruhi opini di media sosial. Mereka diyakini akan memakai akun anonim di media sosial, seperti Twitter dan Facebook.
BACA JUGA: Listyo Sigit Calon Kapolri, Komentar Tokoh Papua Bikin Bergetar
Sementara kelompok ketiga adalah organisasi-organisasi teroris yang menghalalkan darah polisi.
Ridwlan lantas menyebut JI, JAD, dan faksi-faksi pro-ISIS, seperti MIT. Organisasi-organisasi itu menganggap polisi sebagai thaghut.
Dibanding dua kelompok sebelumnya, yang ketiga inilah yang paling berbahaya.
Anggota-anggota teroris ini tersebar di banyak wilayah di Indonesia selalu ingin menyasar polisi.(ANT)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News